Selasa, 21 Agustus 2012



     Chaplin (1972) dalam Dictionary of Psychology membatasi belajar dengan dua macam rumusan. Rumusan pertama berbunyi : “ … acquisition of any relatively permanent change in behavior as a result of practice and experience “ (Belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relative menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman). Rumusan keduanya adalah process of acquiring responces as a result of special practice (Belajar ialah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus). 253
     Hasan Langgulung mengatakan bahwa ada tiga syarat pokok yang harus wujud supaya belajar bisa terjadi. Pertama harus ada rangsangan. Kedua, benda hidup haruslah mengadakan respons kepada rangsangan itu. Dan ketiga, haruslah respon itu diteguhkan seperti dengan ganjaran benda atau bukan benda supaya respon itu dibuat lagi dalam suasana yang sama pada masa yang akan datang, atau ditinggalkan kalau respon itu diteguhkan secara negative. 254
     Menurut Bruner, dalam proses belajar dapat dibedakan tiga fase atau episode, yakni (1) informasi, (2) transformasi, (3) evaluasi. … Dalam proses belajar ketiga episode ini selalu terdapat yang menjadi masalah ialah berapa banyak informasi diperlukan agar dapat ditransformasi. Lama tiap episode tidak selalu sama. Hal ini antara lain juga bergantung pada hasil yang diharapkan, motivasi murid, minat, keinginan untuk mengetahui dan dorongan untuk menemukan sendiri. 255
     Menurut Wittig (1981) dalam bukunya Psychology of Learning, setiap proses belajar selalu berlangsung dalam tiga tahapan.
a.       Acquisition (tahap perolehan/pnerimaan informasi).
b.      Storage (tahap penyimpanan infomasi).
c.       Retrival (tahap mendapatkan kembali informasi).256

----------
       253Op.Cit, hlm. 65
       254Hasan Langgulung, Op.Cit, hlm. 245
       255S. Nasution, Op.Cit, hlm. 9-10
       256Muhibbin Syah, Op.Cit, 114


81

   Allah Swt. berfirman sebagai berikut :
ƒ  
Artinya “ bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,  Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Q.S al ‘Alaq (96) : 1-5)257
      Menurut Wajidi Sayadi bahwa membaca dengan menggunakan fasilitas akal berarti berusaha mengembankan intelektualitas. Sedangkan sujud mnggunakan fasilitas kalbu (jiwa) akan membangun akhlak al-karimah dan memperkuat rasa ketundukan.258
     Adapun pengertian belajar secara kualitatif (tinjauan mutu) ialah proses memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di sekeliling siswa. Belajar dalam pengertian ini difokuskan pada tercapainya daya fikir dan tindakan yang berkualitas untuk memecahkan masalah-masalah yang kini dan nanti dihadapi siswa.259


------------
       257Op.Cit, hlm. 1172-1173
       258Wajidi Sayadi, Op.Cit, hlm. 14-15
       259Muhibbin Syah, Op.Cit, hlm. 68


Tidak ada komentar:

Posting Komentar