49
1.
Metodologi
Kalau kita bicara tentang metodologi
pengajaran disini, pembicaraan kita bukan hanya terbatas pada hal-hal
pengajaran saja, tetapi menyangkut soal yang lebih luas … Pendeknya meliputi
segala hal yang akan membawa proses belajar-mengajar bisa lebih efektif. Dengan
kata lain metodologi ini akan menjawab pertanyaan “bagaimana”(How)? Sedang
bagian “mata pelajaran” (knowledge) menjawab pertanyaan apa (what) yang harus dipelajari.164
Metodologi pendidikan adalah suatu ilmu
pengetahuan tentang metode yang dipergunakan dalam pekerjaan mendidik. Asal
kata “metode” mengandung pngertian “ suatu jalan yang dilalui untuk mencapai
suatu tujuan”. Metode berasal dari dua perkataan yaitu meta dan hodos. Meta
berarti “melalui”, dan hodos berarti “jalan atau cara”, bila ditambah dengan
logi sehingga menjadi metodologi berarti “ Ilmu pengetahuan tentang jalan atau
cara yang harus dilalui” untuk mencapai suatu tujuan, oleh karena logi yang
berasal dari bahasa Greek (Yunani) logos berarti “akal” atau “ilmu”165
Peranan metoda pendidikan berasal dari
kenyataan yang menunjukkan bahwa materi kurikulum Pendidikan Islam tidak
mungkin akan tepat diajarkan, melainkan diberikan dengan cara khusus. Ketidaktepatan
dalam menerapkan metoda ini kiranya akan menghambat proses belajar-mengajar
yang akan berakibat membuang waktu dan tenaga yang tidak perlu.166
Dalam pengertian umum, metode diartikan
sebagai cara mengerjakan sesuatu. Cara itu mungkin baik mungkin tidak baik.
Baik dan tidak baiknya sesuatu metode banyak bergantung kepada beberapa faktor..
Faktor-faktor itu mungkin berupa situasi dan kondisi, pemakai metode itu
sendiri yang kurang memahami penggunaannya atau tidak sesuai dengan seleranya,
atau secara objektif metode itu kurang cocok dengan kondisi dari objek.167
------------
164Hasan
Langgulung, Op.Cit, hlm. 306
165M.
Arifin, Op.Cit, hlm. 65
166Abdurrahman
Saleh A., Op.Cit, hlm. 197
167Muzayyin
Arifin, Op.Cit, hlm. 89
50
Metodologi adalah metodologi pengajaran, yaitu
cara-cara yang dapat digunakan guru untuk menyampaikan pelajaran kepada murid.
Cara-cara penyampaian dimaksud berlangsung dalam interaksi edukatif dan
penggunaan berbagai cara itu merupakan upaya untuk mempertinggi mutu pendidikan
/ pengajaran yang bersngkutan.168
Ahmad Tafsir dalam Filsafat Pendidikan Islam
mengatakan bahwa didalam “ metode internalisasi ada tiga tujuan pembelajaran.
Ini berlaku untuk tujuan pembelajaran apa saja, yaitu : Tahu, mengetahui
(knowing); Mampu melaksanakan atau mengerjakan yang ia ketahui itu (doing);
Murid menjadi orang seperti yang ia ketahui itu.169
Metode pengajaran memiliki kedudukan yang
amat strategis dalam mendukung keberhasilan pengajaran. Itulah sebabnya, para ahli
pendidikan sepakat, bahwa seorang guru yang ditugaskan mengajar di sekolah,
haruslah guru yang professional, yaitu guru yang antara lain ditandai oleh
penguasaan yang prima terhadap metode pengajaran. Melalui metode pengajaran,
mata pelajaran dapat disampaikan secara efesien, efektif dan terukur dengan
baik, sehingga dapat dilakukan perencanaan dan perkiraan dengan tepat. 170
Abdurrahman an-Nahlawi menyebutkan bahwa
diantara metode-metode itu, yang paling penting dan paling menonjol ialah :
1. Metode hiwar (percakapan) Qurani dan
Nabawi,
2. Mendidik dengan kisah-kisah Qurani dan
Nabawi,
3. Mendidik dengan amtsal (perumpamaan)
Qurani dan Nabawi,
4. Mendidik dengan member teladan,
5. Mendidik dengan pembiasaan diri dan
pengamalan,
6. Mendidik dengan mengambil íbrah
(pelajaran) dan mau’dhah (peringatan),
7. Mendidik dengan targhib (membuat senang)
dan tarhib (membuat takut).171
------------
168Zakiah
Daradjat, Op.Cit, hlm. 111
169A.
Tafsir, Op.Cit, 224-225
170Abuddin
Nata, Perspektif Islam tentang Strategi
Pembelajaran, (Jakarta : Kencana Prenada Media
Group, 2009), cet. ke 1, hlm. 176
171Abdurrahman
an-Nahlawi,Prinsip-prinsip dan Metoda
Pendidikan Islam,(Bandung : CV Diponegoro,
1996), cet. ke III, hlm. 283-284
51
Adapun metode mengajar dalam pendidikan
Islam meliputi :
a. Metode Ceramah
Ceramah, adalah penuturan bahan
pelajaran secara lisan. Metode ini tidak senantiasa jelek bila penggunaannya
betul-betul disiapkan dengan baik, didukung dengan alat dan media, serta
memperhatikan batas-batas kemungkinan penggunaannya.172
Metode ceramah
adalah suatu cara mengajar dengan penyajian materi melalui penuturan dan
penerangan lisan oleh guru kepada siswa. Agar siswa aktif dalam proses belajar
mengajar yang menggunakan metode ceramah, maka siswa perlu dilatih
mengembangkan keterampilan mental untuk memahami suatu proses, yaitu dengan
mengajukan pertanyaan, memberikan tanggapan dan mencatat penalarannya secara
sistematis.173
Metode ceramah
adalah cara penyajian pelajaran, yang dilakukan oleh guru dengan penuturan atau
penjelasan lisan secara langsung dihadapan peserta didik. Ceramah dimulai
dengan menjelasankan tujuan yang ingin dicapai, menyiapkan garis-garis besar
yang akan dibicarakan, serta menghubungkan antara materi yang akan disajikan
dengan bahan yang telah disajikan. Ceramah akan berhasil apabila mendapatkan
perhatian yang sungguh-sungguh dari peserta didik, disajikan secara sistematik,
menggairahkan, memberikan kesempatan kepada peserta didik. Pada akhir ceramah
perlu dikemukakan kesimpulan, memberikan kesematan kepada siswa untuk bertanya,
memberikan tugas kepada peserta didik serta adanya penilaian akhir.174
Ramayulis menyatakan, metode ceramah
ialah penerangan dan penuturan secara lisan oleh pendidik terhadap kelas.
Dengan kata lain dapat pula dimaksudkan, bahwa metode ceramah atau lecturing
itu adalah suatu cara penyajian atau penyampaian informasi melalui penerangan
dan penuturan secara lisan oleh pendidik terhadap peserta didiknya.175
-----------
172Nana
Sudjana,Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar,(Bandung : Sinar Baru
Algesindo,2008),cet ke 9,
hlm.
77
173Op.Cit,
hlm. 70
174Abuddin
Nata,Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran,(Jakarta : Kencana Prenada
Media Group,2009), cet 1, hlm. 181-182
175Ramayulis,lmu
Pendidikan Islam,(Jakarta : Penerbit Kalam Mulia, 2006), cet. ke 5, hlm.
291
52
Guru memberikan uraian atau penjelasan
kepada sejumlah murid pada waktu tertentu (waktunya terbatas) dan tempat
tertentu pula. Dilaksanakan dengan bahasa lisan untuk memberikan pengertian
terhadap sesuatu masalah, karena itu cara tersebut sering juga disebut dengan
metode kuliah.176
Ada dua hal yang harus diperhatikan
dalam menggunakan metode ceramah, yaitu:
1). Menetapkan apakah metode
ceramah wajar digunakan denganmempertimbangkan
hal-hal sebagai berikut :
a). Tujuan yang hendak dicapai
b). Bahan yang akan diajarkan
termasuk buku sumbernya yang tersedia.
c). Alat, fasilitas, waktu yang
tersedia.
d). Jumlah murid beserta taraf
kemampuannya.
e). Kemampuan guru dalam penguasaan
materi dan kemampuan berbicara.
f). Pemilihan metode mengajar
lainnya sebagai metode bantu.
g). Situasi pada waktu itu.
2) Langkah-langkah
menggunakan metode ceramah.
a).
Tahap persiapan, artinya tahap guru untuk menciptakan kondisi belajar yang baik
sebelum mengajar dimulai.
b).
Tahap penyajian, artinya tiap guru menyampaikan bahan ceramah.
c).
Tahap asosiasi (komparasi), artinya memberi kesempatan kepada siswa untuk
menghubungkan dan membandingkan bahan ceramah yang telah diterimanya. Untuk itu
pada tahap ini diberikan atau disediakan
Tanya jawab dan diskusi.
d).
Tahap generalisasi atau kesimpulan. Pada tahap ini kelas menyimpulkan hasil
ceramah, umumnya siswa mencatat bahan yang telah diceramahkan.177
Muhibbin Syah menyatakan bahwa metode
ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk
menyampaikan informasi. Disamping itu, metode ini juga dipandang paling efektif
dalam mengatasi kelangkaan literature atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan
daya beli dan daya paham siswa.178
-----------
176Zakiah
Daradjat dkk.,Metodik Khusus Pengajaran Agama islam (Jakarta : Penerbit
Bumi Aksara,2008), cet. ke 4, hlm. 289
177Op.Cit,
hlm. 77
178Op.Cit,
hlm. 200
53
Adapun
keuntungan yang dapat diperoleh metode ceramah yaitu :
1) Suasana kelas berjalan dengan tenang
karena peserta didik melakukan aktifitas yang sama, sehingga pendidik dapat
mengawasi peserta didik sekaligus.
2) Tidak membutuhkan tenaga yang banyak dan
waktu yang lama, dngan waktu yang singkat peserta didik dapat menerima
pelajaran sekaligus.
3) Pelajaran bias dilaksanakan dengan cepat,
karena dalam waktu yang sedikit dapat diuraikan bahan yang banyak.
4) Fleksibel dalam menggunakan waktu dan
bahan, jika bahan banyak sedangkan waktu terbatas dapat dibicarakan pokok-pokok
permasalahannya saja, sedangkan bila materi sedikit waktu masih panjang, dapat
dijelaskan lebih mendetail.
Kelemahan-kelemahannya adalah
sebagai berikut :
1) Interaksi
cenderung bersifat teacher centered (berpusat pada pendidik)
2) Pendidik
kurang dapat mengetahui dengan pasti sejauhmana peserta didik telah menguasai
bahan ceramah.
3) Pada
peserta didik dapat terbentuk konsep-konsep yang lain dari apa yang dimaksudkan
pendidik.
4) Sering
sukar ditangkap maksudnya, bila ceramah berisi istilah-istilah yang tidak /
kurang dimengerti peserta didik sehingga mengarah kepada verbalisme. 179
b. Metode
Tanya Jawab
Metode Tanya jawab adalah suatu cara
mengajar dimana seorang pendidik mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta
didik tentang bahan pelajaran yang telah diajarkan atau bacaan yang telah
mereka baca sambil memperhatikan proses berfikir diantara peserta didik.180
-----------
179Op.Cit,
hlm. 301-302
180Ibid,
hm. 305
54
Metode
tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi
langsung yang bersifat two way traffic sebab pada saat yang sama terjadi dialog
antara guru dan siswa. Guru bertanya siswa menjawab, atau siswa bertanya guru
menjawab. Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara langsung
antara guru dengan siswa.181
Abdul Rachman Shaleh mnyatakan bahwa metode
tanya jawab adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran melalui berbagai bentuk
pertanyaan yang dijawab siswa. Dalam.metoda ini antara lain dapat dikembangkan
keterampilan-keterampilan mengamati, menginterpretasi, mengklasifikasi, menarik
kesimpulan, menerapkan dan mengkominikasikan.182
Zakiah Daradjat berpendapat bahwa metode
tanya jawab adalah satu teknik mengajar yang dapat membantu
kekurangan-kekurangan yang terdapat pada metode ceramah. Ini disebabkan karena
guru dapat memperoleh gambaran sejauh mana murid dapat mengerti dan dapat
mengungkapkan apa yang telah diceramahkan.183
Dalam
prakteknya, metode tanya jawab ini dimulai dengan mempersiapkan
pertanyaan yang diangkat dari bahan pelajaran yang akan diajarkan, mengajukan
pertanyaan, menilai proses tanya jawab yang berlangsung, dan diakhiri dengan
tindak lanjut. Berbagai pertanyaan yang dituangkan dalam bahan Tanya jawab
tersebut dapat dirumuskan dengan focus pada ingatan, pemahaman, penerapan,
analisis, sintesis, dan aspek-aspek lainnya yang terdapat dalam ranah kognitif.
Metode tanya jawab banyak digunakan karena dapat menarik perhatian, merangsang
daya pikir, membangun keberanian, melatih kemampuan berbicara dan berfikir
secara teratur, serta sebagai alat untuk mengetahui tingkat kemampuan peserta
didik secara objektif. Namun demikian, metode tanya jawab ini sering menimbulkan
rasa takut pada peserta didik, sulitnya membuat pertanyaan yang sesuai dengan
kemampuan peserta didik, banyak membuang-buang waktu, tidak tersedianya waktu
yang cukup untuk memberikan kesempatan kepada semua anak untuk bertanya.184
-----------
181Op.Cit,
hlm. 78
182Op.Cit,
hlm. 64
183Op.Cit,
hlm. 307
184Op.Cit,
hlm. 183
55
Metode tanya jawab sering dipakai oleh
para nabi dan rasul Allah dalam mengajarkan agama yang dibawanya kepada
umatnya. Bahkan para ahli fikir dan filosof pun banyak mempergunakan metode tanya
jawab ini. Oleh karena itu metode ini termasuk yang paling tua dalam dunia
pendidikan / pengajaran disamping metode khutbah dan ceramah. Karena dengan
Tanya jawab pengertian dan pengetahuan anak didik dapat lebih dimantapkan,
sehingga segala bentuk kesalahpahaman, kelemahan daya ungkap terhadap pelajaran
dapat dihindari.185
Allah Swt. berfirman :
Ÿ
Artinya : “ dan Kami tidak mengutus
sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka;
Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak
mengetahui “.(Q.S. an-Nahl (16) : 43)186
Bebarapa hal yang penting untuk
diperhatikan dalam metode tanya jawab sebagai berikut :
1).
Tujuan yang akan dicapai dari metode Tanya jawab, antara lain :
a).
Untuk mengetahui sampai sejauhmana materi pelajaran telah dikuasai oleh siswa.
b).
Untuk merangsang siswa berfikir.
c).
Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengajukan masalah yang belum dipahami.
2).
Jenis pertanyaan :
a).
Pertanyaan ingatan, dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana pengetahuan
telah tertanam pada siswa.
b).
Pertanyaan pikiran, dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana cara
berfikir anak dalam menaggapi suatu persoalan.
-----------
185M.
Arifin,Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan
Pendekatan Interdisipliner,(Jakarta : PT Bumi Aksara,2009), cet. ke 4, hlm.
75
186Op.Cit,
hlm. 408
56
3) Teknik
mengajukan pertanyaan. Hal-hal yang harus diperhatikan antara lain :
a). Perumusan pertanyaan harus
jelas dan terbatas, sehingga tidak menimbulkan keragu-raguan pada siswa.
b). Pertanyaan hendaknya diajukan
pada kelas sebelum menunjuk siswa untuk menjawabnya.
c). Distribusi atau pemberian
pertanyaan harus merata.
d). Buatlah ringkasan hasil Tanya
jawab sehigga memperoleh pengetahuan secara sistematik.187
Adapun keuntungan metode tanya jawab menurut
Ramayulis adalah :
1).
Memberi kesempatan keada peserta didik untuk dapat menerima penjelasan lebih
lanjut.
2).
Pendidik dapat dengan segera mengetahui kemajuan peserta didiknya dari bahan
yang telah diberikan.
3).
Pertanyaan-pertanyaan yang sulit dan agak baik dari peserta didik dapat
mendorong pendidik untuk memahami lebih mendalam dan mencari sumber-sumber
lebih lanjut.
Kelemahan
metode tanya jawab adalah :
1).
Pemakaian waktu lebih banyak jika dibandingkan metode ceramah.
2).
Mungkin terjadi perbedaan pendapat antara pendidik dan peserta didik.
3).
Sering terjadi penyelewengan dari masalah pokok.188
c. Metode
Latihan
Penggunaan istilah “latihan” sering
disamakan artinya dengan “ulangan”. Padahal maksudnya berbeda. Latihan
bermaksud agar pengetahuan dan kecakapan tertentu dapat menjadi milik anak
didik dan dikuasai sepenuhnya, sedangkan ulangan hanyalah untuk sekedar
mengukur sejauh mana dia telah menyerap pengajaran tersebut.189
-----------
187Op.Cit,
hlm. 79
188Op.Cit,
hlm. 311-312
189Op.Cit,
hlm. 302
57
Metode latihan merupakan suatu metoda
yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih melakukan suatu
keterampilan tertentu berdasarkan penjelasan atau petunjuk guru.190
Adapun kebaikan metode drill (latihan) menurut
Ramayulis adalah :
1).
Peserta didik akan memperoleh ketangkasan dan kemahiran dalam melakukan sesuatu
sesuai dengan apa yang dipelajarinya.
2).
Dapat menimbulkan rasa percaya diri bahwa para peserta didik yang berhasil
dalam belajarnya telah memiliki suatu keterampilan khusus yang berguna di
kemudian hari.
3).
Pendidik lebih mudah mengontrol dan dapat membedakan mana peserta didik yang
disiplin dalam belajarnya dan mana yang kurang dengan memperhatikan tindakan
dan perbuatan peserta didik disaat berlangsungnya pengajaran.
Kelemahan
metode drill (Latihan) adalah :
1).
Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan dalam kondisi belajar
ini pertimbangan inisiatif peserta didik selalu disorot dan tidak diberikan
keleluasaan.
2).
Peserta didik menyelesaikan tugas secara status sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh pendidik.
3).
Membentuk kebiasaan yang kaku;
4).
Dapat menimbulkan ferbalisme;
5).
Dapat menghambat inisiatif peserta didik.191
Pengajaran yang diberikan melalui metode
drill (latihan) dengan baik selalu akan menghasilkan hal-hal sebagai berikut :
1).
Anak didik itu akan dapat mempergunakan daya berfikirnya yang makin lama
bertambah baik, karena dengan pengajaran yang baik maka anak didik akan menjadi
lebih teratur dan lebih teliti dalam mendorong daya ingatnya. Ini berate daya
berfikir bertambah.
2).
Pengetahuan anak didik bertambah dari berbagai segi, dan anak didik tersebut
akan memperoleh paham yang lebih baik dan lebih mendalam. Guru berkewajiban
menyelidiki sejauh mana kemajuan yang telah dicapai oleh anak didik dalam
proses belajar-mengajar. Salah satu cara ialah mengukur kemajuan tersebut
melalui ulangan (tes) tertulis atau lisan. 192
-----------
190Abdul
Rachman Shaleh,Op.Cit,hlm.69
191Ramayulis,Op.Cit,hlm.
349-350
192Zakiah
Daradjat dkk.,Op.Cit,hlm. 302-303
58
d. Metode
Demonstrasi dan Eksperimen
Metode Demonstrasi adalah metode
mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau
untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik.193
Istilah demonstrasi dalam pengajaran
dipakai untuk menggambarkan suatu cara mengajar yang pada umumnya penjelasan
verbal dengan suatu kerja fisik atau pengoperasian peralatan barang atau benda.
Kerja fisik itu telah dilakukan atau peralatan itu telah dicoba lebih dahulu
sebelum didemonstrasikan.194
Yang dimaksud dengan metode eksperimen
ialah apabila seseorang peserta didik melakukan sesuatu percobaan setiap proses
dan hasil percobaan itu diamati oleh peserta didik.195
Metode ini biasanya dilakukan dalam suatu
pelajaran tertentu seperti ilmu alam, ilmu kimia, dan sejenisnya, biasanya
terhadap ilmu-ilmu alam yang didalam penelitiaannya menggunakan metode ynag
sifatnya objektif, baik dilakukan di dalam atau di luar kelas maupun di dalam
suatu laboratorium tertentu.196
Abuddin Nata menyebutkan bahwa metode
demonstrasi ini banyak digunakan dalam rangka mendapatkan gambaran yang lebih
jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses pengaturan dan pembuatan
sesuatu, proses bekerjanya sesuatu, proses mengerjakan atau menggunakannya,
komponen-komponen yang membentuk sesuatu, membandingkan suatu cara dengan cara
lain, dan juga untuk mengetahui dan melihat kebenaran sesuatu. Metode
demonstrasi dilaksanakan dengan pertimbangan adanya tingkat perkembangan
berfikir yang berbeda-beda yang dimulai dari yang konkret kepada yang abstrak.197
-----------
193Ibid,hlm.
296
194Ramayulis,Op.Cit,hlm.
313
195Ibid,hlm.
317
196Zakiah
Daradjat dkk.,Op.Cit,hlm. 295
197Abuddin
Nata,Op.Cit,hlm. 183-184
59
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
menerapkan metode demonstrasi dan eksperimen sebagai berikut :
1). Persiapan atau
perencanaan
a).
Tetapkan tujuan demonstrasi dan eksperimen.
b).
Tetapkan langkah-langkah pokok demontrasi dan eksperimen.
c).
Siapkan alat-alat yang diperlukan.
2). Pelaksanaan
demonstrasi dan eksperimen :
a).
Usahakan demosntrasi dan eksperimen dapat diikuti, diamati oleh seluruh kelas.
b).
Tumbuhkan sikap kritis pada siswa sehingga terdapat tanya jawab, dan diskusi
tentang maalah yang didemonstrasikan.
c).
Beri kesempatan setiap siswa untuk mencoba sehingga siswa merasa yakin tentang
kebenaran suatu proses.
d).
Buatlah penilaian dari kegiatan siswa, dalam eksperimen tersebut.
3). Tindak lanjut
demonstrasi dan eksperimen.
Setelah
demonstrasi dan eksperimen selesai, berikanlah tugas kepada siswa baik secara
tertulis maupun lisan, misalnya membuat karangan laporan dan lain-lain. Dengan
demikian kita dapat menilai sejauh mana hsil demonstrasi dan eksperimen
dipahami siswa.198
Adapun keuntungan metode demonstrasi dan
eksperimen menurut Ramayulis adalah :
1).
Keaktifan peserta didik akan bertambah, lebih-lebih kalau peserta didik diikut
sertakan.
2).
Pengalaman peserta didik bertambah karena peserta didik turut membantu
pelaksanaan suatu demonstrasi sehingga ia menerima pengalaman yang bias
mengembangkan kecakapannya.
3).
Pelajaran yang diberikan lebih tahan lama.
4).
Pengertian lebih cepat dicapai.
5).
Perhatian peserta didik dapat dipusatkan dari titik yang dianggap penting oleh
pendidik dapat diamati oleh peserta didik sepenuhnya.
6).
Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan atau masalah dalam diri peserta
didik dapat terjawab pada waktu peserta didik mengamati proses demonstrasi.
7).
Metode eksprimen menambah keaktifan peserta didik untuk berbuat dan memecahkan
sendiri.
-----------
198Nana
Sudjana,Op.Cit, hlm. 83-84
60
8). Dapat melaksanakan
langkah-langkah dalam cara berfikir ilmiah.
9). Pengertian peserta
didik menjadi luas.
Kelemahan metode
demonstrasi adalah :
1). Metode ini
membutuhkan kemampuan yang optimal dari pendidik, untuk itu perlu persiapan
yang matang.
2). Sulit dilaksanakan
kalau tidak ditunjang oleh tempat, waktu dan peralatan yang cukup.
3). Kelemahan metode
eksperimen tidak semua bahan pelajaran dapat dieksperimenkan.
4). Peserta didik yang
terlalu muda atau sedikit pengalamannya, tidak dapat melaksanakan eksperimen
secara baik.199
e. Metode Diskusi
Diskusi pada dasarnya ialah tukar menukar
informasi, pendapat, dan unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud
untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang
sesuatu, atau untuk mempersiapkan dan merampungkan keputusan bersama.200
Metode Diskusi ialah suatu cara
penguasaan bahan pelajaran melalui wahana tukar pendapat berdasarkan
pengetahuan dan pengalaman yang telah diperoleh, guna memecahkan suatu masalah.
Dengan kata lain, dalam metode ini siswa mempelajari sesuatu melalui cara
musyawarah diantara sesama mereka di bawah pimpinan atau bimbingan guru.201
Dalam pengertian yang umum, diskusi
ialah suatu proses yang meibatkan dua atau lebih individu yang berintegrasi
secara verbal dan saling berhadapan muka mengenai tujuan atau sasaranyang sudah
tertentu melalui cara tukarmenukar informasi (information sharing),
mempertahankan pendapat (self maintenance), atau pemecahan masalah (problem
solving).202
-----------
199Ramayulis,Op.Cit,hlm.
314-319
200Nana
Sudana,Op.Cit,hlm. 79
201Abdul
Rachman Shaleh,Op.Cit,hlm. 62
202Ramayulis,Op.Cit,hlm.
321
61
Metode diskusi dalam pendidikan adalah
suatu cara penyajian atau penyampaian bahan pelajaran, dimana pendidik
memberikan kesempatan kepada para peserta didik atau kelompok-kelompok peserta
didik untuk mengadakan pembicaraan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat
kesimpulan atau menyusun berbagai alternative pemecahan atas suatu masalah.203
Metode ini biasanya erat kaitannya
dengan metode linnya, misalnya metode ceramah, karyawisata dan lain-lain karena
metode diskusi ini adalah bagian yang terpenting dalam memecahkan sesuatu
masalah (problem solving).204
Dalam dunia pendidikan metode diskusi
ini mendapat perhatian karena dengan diskusi akan merangsang murid-murid
berpikir atau mengeluarkan pendapat sendiri.205
Sebagaimana halnya
metode lainnya, metode diskusi ini memiliki kelebihan antara lain dapat
merangsang kreativitas para siswa, membiasakan para siswa untuk bertukar
pikiran, melatih siswa agar terampil dalam mengemukakan pendapat, memperluas
wawasan, serta menghasilkan jawaban dan pemecahan yang lebih kuat. Sedangkan
kekurangan atau kelemahannya, antara lain kesulitan dalam menentukan masalah
yang sesuai dengan tingkat kemampuan berfikir siswa yang beragam, terjadinya
dominasi pembicaraan oleh hanya beberapa orang saja, memerlukan waktu yang agak
longgar, kadang-kadang terjadi pembicaraan yang tidak focus pada masalah yang
dibahas, dan terkadang terdapat pula pembicaraan yang emosional dan kurang
terkontrol yang berakhir dengan keributan dan rasa dendam.206
Metode diskusi juga diperhatikan oleh
al-Qur’an dalam mendidik dan mengajar manusia dengan tujuan lebih memantapkan
pengertian, dan sikap pengetahuan mereka terhadap sesuatu masalah. Perintah
Allah dalam mengajak manusia ke jalan yang benar harus dengan hikmah dan
mauidhah yang baik dan membantah mereka dengan berdiskusi secara benar.207
-----------
203Ramayulis,Op.Cit,hlm.
321
204Zakiah
Daradjat,Op.Cit,hlm. 292
205Ibid
206Abuddin
Nata,Op.Cit,hlm. 189
207M.
Arifin,Op.Cit,hlm. 74
62
Allah Swt. berfirman :
Artinya : “ serulah (manusia) kepada jalan
Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara
yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang
tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk. (Q.S. an-Nahl (16) : 125)208
Allah Swt. berfirman :
Artnya : “ dan janganlah kamu berdebat
dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan
orang-orang zalim di antara mereka , dan Katakanlah: "Kami telah beriman
kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada Kami dan yang diturunkan kepadamu;
Tuhan Kami dan Tuhanmu adalah satu; dan Kami hanya kepada-Nya berserah
diri". (Q.S. al Ankabut (29) : 46)209
Beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam menggunakan metode diskusi adalah :
1). Persiapan atau
perencanaan diskusi :
a). Tujuan diskusi
harus jelas, agar pengarahan diskusi lebih terjamin.
b). Peserta diskusi
harus memenuhi persyaratan tertentu, dan jumlahnya disesuaikan dengan sifat
diskusi itu sendiri.
c). Penentuan dan
perumusan masalah yang akan didiskusikan harus jelas.
d). Waktu dan tempat
diskusi harus tepat, sehingga tidak akan berlarut-larut.
------------
208Op.Cit,hlm.
421
209Ibid,
hlm. 625
63
2). Pelaksanaan diskusi
:
a).
Membuat struktur kelompok
b).
Membagi-bagi tugas dalam diskusi
c).
Merangsang seluruh peserta untuk berpartisipasi
d).
Mencatat ide-ide atau saran-saran yang penting.
e).
Menghargai setiap pendapat yang diajukan peserta.
f).
Menciptakan situasi yang mnyenagkan.
3). Tindak lanjut
diskusi :
a).
Membuat hasil-hasil atau kesimpulan dari diskusi.
b).
Membacakan kembali hasilnya untuk diadakan koreksi seperlunya.
c).
Membuat penilaian terhadap pelaksanaan diskusi tersebut untuk dijadikan bahan
pertimbangan dan perbaikan pada diskusi-diskusi yang akan dating.210
f. Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok atau bekerja dalam
situasi berkelompok mengandung pengertian bahwa siswa dalam satu kelas
dipandang sebagai satu kesatuan (kelompok) tersendiri ataupun dibagi atas
kelompok-kelompok kecil (sub-sub kelompok).211
1).
Dasar pengelompokan . Kelompok bisa dibuatkan berdasarkan :
a). Perbedaan individual dalam
kemampuan belajar, terutama bila kelas itu sifatnya heterogen dalam belajar.
b). Perbedaan minat belajar, dibuat
kelompok yang terdiri atas siswa yang punya minat yang sama.
c). Pengelompokkan berdasarkan
jenis pkerjaan yang akan kita berikan.
d). Pengelompokkan atas dasar
wilayah tempat tinggal siswa.
e). Penglompokkan secara random
atau dilotre, tidak melihat factor-faktor lain.
f). Pengelompokkan atas dasar jenis
kelamin, ada kelompok pria da nada wanita.
-----------
210Nana
Sudjana,Op.Cit,hlm. 80
211Ibid,hlm.
82
64
2). Jenis kelompok :
a). Kelompok jangka
pendek, artinya jangka waktu untuk bekerja dalam kelompok tersebut hanya pada
saat itu saja, sifatnya incidental.
b). Kelompok jangka
panjang, artinya proses kerja dalam kelompok itu bukan hanya pada saat itu
saja, mungkin berlaku untuk satu periode tertentu sesuai dengan tugas atau
masalah yang akan dipecahkan.
3). Petunjuk
pelaksanaan bekerja dalam kelompok :
a). Perlu adanya motif
(dorongan) yang kuat untuk bekerja pada setiap anggota.
b). Pemecahan masalah
dapat dipandang sebagai satu unit dipecahkan bersama, atau masalah dibagi-bagi
untuk dikerjakan masing-masing secara individual, hal ini bergantung kepada
kompleks tidaknya masalah yang akan dipecahkan.
c). Persaingan yang
sehat yang sehat antar kelompok biasanya mendorong anak untuk belajar.
d). Situasi yang
menyenangkan antar anggota banyak menentukan berhasil tidaknya kerja kelompok.212
g. Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas merupakan metode
yang memberikan kesempatan kpada siswa melaksanakan tugas berdasarkan petunjuk
langsung yang telah dipersiapkan guru sehingga siswa dapat mengalami secara
nyata. Tugas dapat diberikan secara berkelompok
atau perseorangan.213
Langkah-langkah menggunakan metode tugas
sebagai berikut :
1).
Fase pemberian tugas. Tugas yang diberikan siswa hendaknya mempertimbangkan :
a).
Tujuan yang akan dicapai.
b).
Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang ditugaskan
tersebut.
c).
Sesuai dengan kemampuan siswa.
d).
Ada petunjuk atau sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa.
e).
Sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut.
-----------
212Ibid,hlm.
82-83
213Abdul
Rachman Shaleh,Op.Cit,hlm. 55
65
2). Langkah pelaksanaan
tugas :
a).
Diberikan bimbingan atau pengawasan oleh guru.
b).
Diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja.
c).
Diusahakan atau dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh orang lain.
d).
Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan baik dan
sistematik.
3). Fase
mempertanggungjawabkan tugas :
a).
Laporan siswa baik lisan atau tertulis dari apa yang telah dikerjakannya.
b).
Ada tanya jawab atau diskusi kelas.
c).
Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes atau non tes atau cara lainnya.214
Abuddin Nata menyatakan bahwa metode
pengajaran dengan penugasan memiliki kelebihan yang antara lain sebagai bentuk
pengajaran modern, dapat lebih merangsang dan menumbuhkan kreativitas para
peserta didik, mengembangkan kemandirian, memberikan keyakinan tentang apa yang
dipelajari di kelas, membina kebiasaan siswa untuk selalu mencari dan mengolah
sendiri informasi dan komunikasi, membuat peserta didik lebih bergairah dalam
belajar, membina tanggung jawab dan disiplin para peserta didik. Sedangkan
kelemahannya antara lain, kesulitan dalam mengontrol para peserta didik,
apalagi yang jumlahnya banyak, pelaksanaan tugas kelompok terkadang hanya
dikerjakan oleh beberapa orang saja, sedangkan yang lainnya tidak melakukan
tugas apa-apa, kesulitan dalam memberikan tugas kepada para siswa yang
berbda-beda kemampuannya. 215
3. Praktek Penggunaan Metode Mengajar
Dalam prakteknya metode mengajar tidak
digunakan sendiri-sendiri tetapi merupakan kombinasi dari beberapa metode
mengajar. Kombinasi tersebut dapat terjadi dari berbagai metode yang
disesuaikan dengan situasi dan kondisi, seperti sebagai berikut:
------------
214Nana
Sudjana,Op.Cit,hlm. 81-82
215Abuddin
Nata,Op.Cit,hlm. 186-187
66
a. Metode Ceramah, Tanya Jawab dan Tugas
Mengingat
ceramah banyak segi yang kurang menguntungkan (perhatian siswa kurang terfokus
bila isinya tidak menarik), maka penggunaannya harus didukung dengan alat dan
media atau dengan metode lain. Selesai memberikan ceramah, maka siswa diberi
kesempatan untuk mengajukan pertanyaan. Kemudian bila dipandang cukup dalam
menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa, atau siswa masih belum puas dengan
jawaban guru atau guru masih meragukan penyerapan materi yang difahami oleh
siswa, maka untuk lebih memantapkan materi yang diajarkan, siswa diberi tugas
yang berhubungan dengan materi tersebut untuk dikerjakan dirumah baik secara
perorangan maupun berkelompok, yang hasilnya akan dijadikan sebagai penyempurna
dari tujuan yang telah ditetapkan pada saat kegiatan awal pelajaran
berlangsung.216
Tabel 1
Jenis kegiatan yang menggunakan Metode
Ceramah, Tanya Jawab dan Tugas
No
|
Langkah
|
Jenis Kegiatan Mengajar Belajar
|
1
2
3
|
Persiapan
Pelaksanaan
Evaluasi
|
1. Menciptakan kondisi belajar siswa
2. Penyajian, tahap guru menyampaikan
bahan / materi pelajaran (metode ceramah)
3.Asosiasi/komparasiartinya memberi
kesempatan pada siswa untuk menghubungkan dan membandingkan materi ceramah
yang telah diterimanya, melalui Tanya jawab (metode tanya jawab)
4. Generalisasi / kesimpulan,
memberikan tugas kepada siswa untuk membuat kesimpulan melalui hasil ceramah
(metode tugas)
5.Mengadakan penilaian terhadap
pemahaman siswa mengenai bahan yang telah diterimanya, melalui tes lisan dan
tulisan atau tugas lain.
|
-----------
216Nana
Sudjana,Op.Cit,hlm. 91
67
b. Ceramah, Diskusi dan Tugas
Penggunaan ketiga jenis mengajar ini
dapat dilakukan diawali dengan pemberian informasi kepada siswa tentang materi
/ bahan yang akan didiskusikan oleh siswa lalu memberikan masalah untuk
didiskusikan, kemudian diikuti dengan tugas-tugas yang harus dilakukan siswa.
Ceramah dimaksudkan untuk mmberikan
penjelasan / informasi mengenai bahan yang akan dibahas dalam diskusi, sehingga
diskusi dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
Pada akhir diskusi siswa diberikan beberapa tugas yang harus dikerjakan saat
itu juga.217
Tabel 2
Jenis kegiatan yang menggunakan Metode
Ceramah, Diskusi dan Tugas
No
|
Langkah
|
Jenis kegiatan mengajar belajar
|
1
2
3
|
Persiapan
Pelaksanaan
Evaluasi
|
1. Mempersiapkan kondisi belajar siswa
2. Memberikan informasi / penjelasan
tentang masalala
Tugas dalam diskusi (metode ceramah)
3.Mempersiapkan sarana / prasarana
untuk melakukan
diskusi (tempat, peserta dan waktu)
4.Siswa melakukan diskusi
- guru merangsang seluruh peserta berpartisipasi dalam
diskusi
-memberikan kesempatan kepada semua anggota untuk
aktif
-mencatat tanggapan / saran dan ide-ide yang penting
5.Memberi tugas kepada siswa untuk
- memuat kesimpulan diskusi
- mencatat hasil diskusi
- menilai hasil diskusi
|
-----------
217Ibid,hlm.
92
68
c. Ceramah, Demonstrasi dan Eksperimen
Penggunaan metode demonstrasi selalu
diikuti dengan eksperimen. Apapun yang didemonstrasikan baik oleh guru maupun
oleh siswa tanpa diikuti oleh eksperimen tidak akan mencapai hasil yang
efektif.
Dalam pelaksanaannya,
metode demonstrasi dan eksperimen dapat digabungkan, artinya setelah dilakukan
demonstrasi kemudian diikuti dengan eksperimen disertai penjelasan secara lisan
(ceramah).218
Tabel 3
Jenis kegiatan yang menggunakan Metode
Ceramah, Demonstrasi dan Eksperimen
No
|
Langkah
|
Jenis kegiatan mengajar belajar
|
1
2
3
|
Persiapan
Pelaksanaan
Evaluasi/tindak
lanjut
|
1. Mempersiapkan
kondisi belajar siswa
2. Mmberikan
informasi / penjelasan tentang masalah tugas dalam diskusi (ceramah)
3. Mempersiapkan
sarana / prasarana untuk melakukan diskusi (tempat, peserta dan waktu)
4. Siswa melakukan
diskusi :
- Guru merangsang seluruh peserta
berpartisipasi dalam diskusi
- Memberikan kesempatan kepada
semua anggota untuk aktif
- Mencatat tanggapan / saran dan
ide-ide yang penting.
5. Memberi tugas
kepada siswa untuk :
- Membuat kesimpulan diskusi
- Mencatat hasil diskusi
-
Menilai hasil diskusi
|
-----------
218Ibid,hlm.93
69
d. Ceramah, demonstrasi dan latihan
Metode latihan umumnya digunakan untuk
memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari bahan yang dipelajarinya.
Oleh sebab itu metode ceramah dapat digunakan sebelum maupun sesudah latihan
itu dilakukan. Tujuan dari ceramah untuk mberi penjelasan pada siswa mengenai
bentuk keterampilan tertentu yang hendak dilakukannya. Sedangkan demonstrasi
disini dimaksudkan untuk memperagakan atau mempertunjukkan suatu keterampilan
yang akan dipelajari siswa.219
Tabel 4
Jenis kegiatan yang menggunakan Metode
Ceramah, Demonstrasi dan Latihan
No
|
Langkah
|
Jenis kegiatan mengajar belajar
|
1
2
3
|
Persiapan
Pelaksanaan
Evaluasi/tindak
lanjut
|
1. Menyediakan
peralatan yang diperlukan
2. Menciptakan
kondisi anak untuk belajar
3. Memberikan
pengertian / penjelasan sebelum latihan dimulai (ceramah)
4. Demonstrasikan
proses / prosedur tersebut.
5. Siswa diberi
kesempatan latihan
6. Siswa membuat kesimpulan kesimpulan
dari latihan yang ia lakukan.
|
-----------
219Ibid,hlm.
96
70
e. Ceramah, Tanya Jawab dan Latihan
Dalam Penelitian Tindakan Kelas pada
siklus I, guru menyampaikan materi dengan menggunakan metode ceramah. Hal ini
dilakukan untuk memberikan penguatan kepada siswa agar memiliki konsep dasar
tentang materi waris. Setelah dianggap cukup menjelaskan materi tersebut
disertai dengan contoh cara menyelesaikan materi waris dengan menggunakan rumus
KPK (Kelipatan Persekutuan Kecil), KPT (Kelipatan Persekutuan Tinggi) dan Radd,
maka diadakan Tanya Jawab. Terutama materi yang dianggap sukar untuk dimengerti
yaitu yang berhubungan dengan ashobah bilghair, aul dan rad. Kemudian siswa
diberi soal-soal latihan yang berhubungan dengan rumus-rumus tersebut di atas.
Pada siklus pertama untuk mengetahui minat belajar siswa diberikan angket sebagai
pre tes, sejauhmana siswa telah mengetahui materi yang akan diberikan.
Selanjutnya di akhir kegiatan di adakan tes siklus I, setelah siswa mengerjakan
latihan-latihan soal.
Tabel 5
Jenis kegiatan yang menggunakan Metode
Ceramah, Tanya Jawab dan Latihan
No
|
Langkah
|
Jenis kegiatan mengajar belajar
|
1
2
3
|
Persiapan
Pelaksanaan
Evaluasi/tindak
lanjut
|
1. Memotivasi siswa
untuk serius didalam mempelajari materi waris
2. Memberikan angket
untuk mengetahui minat belajar siswa tentang materi yang akan diberikan
3. Memperhatikan
penjelasan guru tentang materi waris (ceramah)
4. Siswa menanyakan
hal-hal yang belum difahami tentang materi tersebut (Tanya Jawab)
5. Siswa mengerjakan
soal-soal latihan (drill/ latihan)
6. Guru memberikan
tes akhir siklus I
7. Siswa diberi tugas PR
|
71
f. Ceramah, Kompetisi dan Tanya Jawab
Ceramah dilakukan untuk menjelaskan
hal-hal yang belum difahami dengan menjelaskan secara singkat pokok-pokoknya
saja agar siswa mantap didalam mengikuti kompetisi dan bersemangat untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada regunya dari Guru
Pendidikan Agama Islam. Aturan kompetisi diikuti agar memperhatikan waktu
didalam menjawab soal, bila benar diberi nilai 100 dan bila salah dikurangi 100
dan regu yang terbanyak nilai dijadikan sebagai pemenang.
Tabel 6
Jenis kegiatan yang menggunakan Metode
Ceramah, Kompetisi dan Tanya Jawab
No
|
Langkah
|
Jenis kegiatan mengajar belajar
|
1
2
3
|
Persiapan
Pelaksanaan
Evaluasi/tindak
lanjut
|
1. Siswa dibagi
kedalam regu
2. Regu yang tambil
terdiri dari tiga regu
3. Satu regu terdiri
dari tiga siswa
4. Tiap regu menjawab
soal-soal kompetisi dari regu A sampai regu C
5. Bila menjawab
benar nilai 100 dan bila salah dikurangi seratus
6. Pada babak
berikutnya masing-masing regu berebut untuk menjawab soal
7. Selanjutnya nilai dihitung
dan yang menjadi pemenang yang mendapat nilai tertinggi
8. Selesai
menampilkan seluruh regu dalam mengikuti kompetisi, maka diadakan evaluasi
atau tes siklus ke II
9. Bila hasil tes dianggap cukup
karena ada perubahan hasil tes dari siklus I, maka penelitian tindakan kelas
dihentikan setelah selesai siklus II
|
72
Tidak ada komentar:
Posting Komentar