Chaplin (1972) dalam Dictionary of
Psychology membatasi belajar dengan dua macam
rumusan. Rumusan pertama berbunyi : “ … acquisition of any relatively permanent
change in behavior as a result of practice and experience “ (Belajar adalah
perolehan perubahan tingkah laku yang relative menetap sebagai akibat latihan
dan pengalaman). Rumusan keduanya adalah process of acquiring responces as a
result of special practice (Belajar ialah proses memperoleh respon-respon
sebagai akibat adanya latihan khusus). 253
Hasan Langgulung mengatakan bahwa ada tiga
syarat pokok yang harus wujud supaya belajar bisa
terjadi. Pertama harus ada rangsangan. Kedua, benda hidup haruslah mengadakan
respons kepada rangsangan itu. Dan ketiga, haruslah respon itu diteguhkan seperti
dengan ganjaran benda atau bukan benda supaya respon itu dibuat lagi dalam
suasana yang sama pada masa yang akan datang, atau ditinggalkan kalau respon
itu diteguhkan secara negative. 254
Menurut Bruner, dalam proses belajar dapat
dibedakan tiga fase atau episode, yakni (1)
informasi, (2) transformasi, (3) evaluasi. … Dalam proses belajar ketiga
episode ini selalu terdapat yang menjadi masalah ialah berapa banyak informasi
diperlukan agar dapat ditransformasi. Lama tiap episode tidak selalu sama. Hal
ini antara lain juga bergantung pada hasil yang diharapkan, motivasi murid,
minat, keinginan untuk mengetahui dan dorongan untuk menemukan sendiri. 255
Menurut Wittig (1981) dalam bukunya
Psychology of Learning, setiap proses belajar selalu berlangsung dalam tiga
tahapan.
a. Acquisition (tahap perolehan/pnerimaan
informasi).
b. Storage (tahap penyimpanan infomasi).
c. Retrival (tahap mendapatkan kembali
informasi).256
----------
253Op.Cit,
hlm. 65
254Hasan
Langgulung, Op.Cit, hlm. 245
255S. Nasution, Op.Cit, hlm. 9-10
256Muhibbin Syah, Op.Cit, 114
81
Allah Swt. berfirman sebagai berikut :
ƒ
Artinya
“ bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal
darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia)
dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya. (Q.S al ‘Alaq (96) : 1-5)257
Menurut Wajidi Sayadi bahwa membaca
dengan menggunakan fasilitas akal berarti berusaha mengembankan
intelektualitas. Sedangkan sujud mnggunakan fasilitas kalbu (jiwa) akan
membangun akhlak al-karimah dan memperkuat rasa ketundukan.258
Adapun pengertian belajar secara
kualitatif (tinjauan mutu) ialah proses memperoleh arti-arti dan
pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di sekeliling siswa.
Belajar dalam pengertian ini difokuskan pada tercapainya daya fikir dan
tindakan yang berkualitas untuk memecahkan masalah-masalah yang kini dan nanti
dihadapi siswa.259
------------
257Op.Cit,
hlm. 1172-1173
258Wajidi Sayadi, Op.Cit, hlm. 14-15
259Muhibbin Syah, Op.Cit, hlm. 68
Tidak ada komentar:
Posting Komentar